"Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya..Begadang boleh saja kalau ada perlunya.."
Judul tulisan ini pasti langsung mengingatkan Anda pada Rhoma Irama. Lagu dangdutnya dengan judul ‘Begadang’ memang sempat populer di masa lalu. Apalagi pesan yang dibawakannya, memang sangat bermanfaat untuk menyadarkan orang untuk tidak membuang waktu dengan begadang.
Tetapi, apapun ceritanya, ternyata banyak juga orang yang mengetahui efek negatip dari begadang, namun tetap melakukannya. Hal itu setidaknya terlihat pada masa pertandingan bola yang memperebutkan Piala Dunia belum lama ini.
Banyak diantara kita, apakah pria atau wanita, tua ataupun remaja, pensiunan ataupun pekerja, semua menyerahkan diri pada pesona Piala Dunia. Apakah karena tidak mau ketinggalan jaman ataupun karena membutuhkan suasana baru bertemu rekan-rekan dalam acara nonton bareng bersama.
Semua pesona itu menambah keinginan untuk bertahan tidak memicingkan mata hingga pagi dini hari. Apalagi saat final Spanyol lawan Belanda. Dimana-mana tumpah ruah orang yang nonton bareng. Setidaknya dalam sebulan itu, terasa suasana yang berbeda di dalam sebuah keluarga. Sebab tidak jarang anggota keluarga pergi nonton bareng dan tinggallah anggota keluarga yang tidak menyukai olahraga bola. Atau, di rumah justru suasana menjadi sangat seru karena semua anggota keluarga nonton bersama dan saling berteriak menjagokan tim pilihan masing-masing.
SIASATI
Euforia pertandingan bola piala dunia itu tidak jarang memberi dampak kurang baik dalam hal penampilan kita. Umumnya, pada pagi harinya para pecinta bola dunia terlihat menjadi lemas, loyo dan kurang berdaya. Padahal klub idolanya berhasil memenangkan pertandingan.
Penyebabnya bisa ditebak, karena kurang tidur. Padahal, lemas itu seharusnya bisa disiasati, sehingga hobi nonton bola tidak menjadi masalah kemudian.
Artinya, sebelum jam pertandingan berlangsung, sepatutnya kita istirahatkan diri dulu, sehingga tubuh menjadi rileks dan segar ketika kita akan mulai menonton. Semua ini akan sangat membantu sehingga tubuh menjadi tidak lemas lagi.
Jadi, jika Anda ingin begadang, atau terpaksa begadang, jangan jadi menunggu-nunggu hingga malam tiba. Apalagi sampai jadi membuang waktu percuma. Anda mesti memberi rasa rileks pada tubuh, terutama mata. Karena kalau tidak, mata bisa merah karena dipaksa melek tanpa istirahat.
Sebab itu, tidurlah sebelum begadang, sehingga pengaruh begadang menjadi lebih ringan pada tubuh kita.
PRIORITAS
Begitupun, sebagaimana saran dari artis top itu, kita patut memikirkan prioritas. Dengan demikian, sebelum begadang, kita harus mempertimbangkan alasan harus begadang dengan rencana kegiatan di keesokan harinya. Sehingga, hal yang utama jangan menjadi tidak maksimal hanya karena masalah sepele.
Misalnya, besok Anda akan mengikuti acara penyerahan penghargaan, lalu karena merasa kegiatan itu seperti hal yang santai saja, Anda tidak mempersiapkan diri dan Anda memilih begadang, dengan memelototi internet hingga menjelang pagi.
Apa yang terjadi kemudian? Mata Anda memerah dan kurang siap terhadap cahaya. Padahal, keesokan harinya, saat menerima penghargaan, kilatan cahaya blitz kamera fotografer berulang kali menyinari wajah Anda. Mata Anda yang sudah agak merah itupun refleks tertutup dan hasil foto Anda di berbagai media menjadi tidak bagus.
Karena itu, Anda harus membuat langkah prioritas atas hal-hal yang Anda akan lakukan. Jika memang tidak terlalu penting, mungkin begadang bisa Anda lakukan pada saat week end, di malam minggu atau malam menjelang hari libur.
Dengan menetapkan prioritas, Anda juga akan tetap terlihat segar dalam setiap penampilan Anda. Wajah kuyu tidak akan pernah tampak oleh orang lain. Itu semua karena Anda pintar mensiasati waktu sehingga Anda terlihat tetap bugar dan segar.
Karenanya, ‘begadang boleh saja, asal ada perlunya’, sebab itu siasati saat begadang dan tetapkan prioritas kegiatan Anda!
Judul tulisan ini pasti langsung mengingatkan Anda pada Rhoma Irama. Lagu dangdutnya dengan judul ‘Begadang’ memang sempat populer di masa lalu. Apalagi pesan yang dibawakannya, memang sangat bermanfaat untuk menyadarkan orang untuk tidak membuang waktu dengan begadang.
Tetapi, apapun ceritanya, ternyata banyak juga orang yang mengetahui efek negatip dari begadang, namun tetap melakukannya. Hal itu setidaknya terlihat pada masa pertandingan bola yang memperebutkan Piala Dunia belum lama ini.
Banyak diantara kita, apakah pria atau wanita, tua ataupun remaja, pensiunan ataupun pekerja, semua menyerahkan diri pada pesona Piala Dunia. Apakah karena tidak mau ketinggalan jaman ataupun karena membutuhkan suasana baru bertemu rekan-rekan dalam acara nonton bareng bersama.
Semua pesona itu menambah keinginan untuk bertahan tidak memicingkan mata hingga pagi dini hari. Apalagi saat final Spanyol lawan Belanda. Dimana-mana tumpah ruah orang yang nonton bareng. Setidaknya dalam sebulan itu, terasa suasana yang berbeda di dalam sebuah keluarga. Sebab tidak jarang anggota keluarga pergi nonton bareng dan tinggallah anggota keluarga yang tidak menyukai olahraga bola. Atau, di rumah justru suasana menjadi sangat seru karena semua anggota keluarga nonton bersama dan saling berteriak menjagokan tim pilihan masing-masing.
SIASATI
Euforia pertandingan bola piala dunia itu tidak jarang memberi dampak kurang baik dalam hal penampilan kita. Umumnya, pada pagi harinya para pecinta bola dunia terlihat menjadi lemas, loyo dan kurang berdaya. Padahal klub idolanya berhasil memenangkan pertandingan.
Penyebabnya bisa ditebak, karena kurang tidur. Padahal, lemas itu seharusnya bisa disiasati, sehingga hobi nonton bola tidak menjadi masalah kemudian.
Artinya, sebelum jam pertandingan berlangsung, sepatutnya kita istirahatkan diri dulu, sehingga tubuh menjadi rileks dan segar ketika kita akan mulai menonton. Semua ini akan sangat membantu sehingga tubuh menjadi tidak lemas lagi.
Jadi, jika Anda ingin begadang, atau terpaksa begadang, jangan jadi menunggu-nunggu hingga malam tiba. Apalagi sampai jadi membuang waktu percuma. Anda mesti memberi rasa rileks pada tubuh, terutama mata. Karena kalau tidak, mata bisa merah karena dipaksa melek tanpa istirahat.
Sebab itu, tidurlah sebelum begadang, sehingga pengaruh begadang menjadi lebih ringan pada tubuh kita.
PRIORITAS
Begitupun, sebagaimana saran dari artis top itu, kita patut memikirkan prioritas. Dengan demikian, sebelum begadang, kita harus mempertimbangkan alasan harus begadang dengan rencana kegiatan di keesokan harinya. Sehingga, hal yang utama jangan menjadi tidak maksimal hanya karena masalah sepele.
Misalnya, besok Anda akan mengikuti acara penyerahan penghargaan, lalu karena merasa kegiatan itu seperti hal yang santai saja, Anda tidak mempersiapkan diri dan Anda memilih begadang, dengan memelototi internet hingga menjelang pagi.
Apa yang terjadi kemudian? Mata Anda memerah dan kurang siap terhadap cahaya. Padahal, keesokan harinya, saat menerima penghargaan, kilatan cahaya blitz kamera fotografer berulang kali menyinari wajah Anda. Mata Anda yang sudah agak merah itupun refleks tertutup dan hasil foto Anda di berbagai media menjadi tidak bagus.
Karena itu, Anda harus membuat langkah prioritas atas hal-hal yang Anda akan lakukan. Jika memang tidak terlalu penting, mungkin begadang bisa Anda lakukan pada saat week end, di malam minggu atau malam menjelang hari libur.
Dengan menetapkan prioritas, Anda juga akan tetap terlihat segar dalam setiap penampilan Anda. Wajah kuyu tidak akan pernah tampak oleh orang lain. Itu semua karena Anda pintar mensiasati waktu sehingga Anda terlihat tetap bugar dan segar.
Karenanya, ‘begadang boleh saja, asal ada perlunya’, sebab itu siasati saat begadang dan tetapkan prioritas kegiatan Anda!