Lebih dari 70 persen wanita yang mendapatkan perawatan kanker payudara mengeluhkan masalah seksual, seperti menurunnya gairah seksual, sulit mencapai kepuasan, dan berkurangnya frekuensi hubungan seks dengan pasangan.
Hal itu terungkap dalam penelitian yang melibatkan 1.684 wanita di Australia. "Hasil studi kami menemukan, 70 persennya memiliki gangguan seksual, terutama dua tahun setelah didiagnosis dan menjalani tindakan penanganan," kata Mary Panjari, peneliti dari Monash University Medical School, Australia.
Responden dalam penelitian Panjari adalah perempuan berusia kurang dari 70 tahun yang memiliki pasangan seksual. Mayoritas mengatakan, hubungan seks mereka lebih memuaskan sebelum mereka didiagnosis terkena kanker payudara. Namun, 80 persen yang mengeluh gangguan seksual ini sudah mengalami gejala menopause seperti semburan panas (hot flash) dan berkeringat di malam hari.
Obat-obatan yang dipakai dalam terapi pengobatan diyakini juga berpengaruh pada menurunnya gairah seksual. Jenis obat tertentu yang bekerja dengan mengurangi jumlah estrogen untuk mencegah pertumbuhan tumor ternyata berpengaruh pada menurunnya cairan vagina. Akibatnya, banyak wanita yang merasa nyeri bila berhubungan.
Di lain pihak, luka parut bekas operasi pengangkatan tumor di bagian payudara juga membuat pasien mengingat kembali penyakitnya.
Untuk mengatasi nyeri di bagian vagina ketika berhubungan seksual, dokter menyarankan untuk menggunakan pelumas atau cairan lubrikasi. Berdiskusi dengan pasangan untuk berbagi perasaan mengenai keluhan yang dirasakan juga bisa mengurangi beban dan meningkatkan rasa percaya diri.
Hal itu terungkap dalam penelitian yang melibatkan 1.684 wanita di Australia. "Hasil studi kami menemukan, 70 persennya memiliki gangguan seksual, terutama dua tahun setelah didiagnosis dan menjalani tindakan penanganan," kata Mary Panjari, peneliti dari Monash University Medical School, Australia.
Responden dalam penelitian Panjari adalah perempuan berusia kurang dari 70 tahun yang memiliki pasangan seksual. Mayoritas mengatakan, hubungan seks mereka lebih memuaskan sebelum mereka didiagnosis terkena kanker payudara. Namun, 80 persen yang mengeluh gangguan seksual ini sudah mengalami gejala menopause seperti semburan panas (hot flash) dan berkeringat di malam hari.
Obat-obatan yang dipakai dalam terapi pengobatan diyakini juga berpengaruh pada menurunnya gairah seksual. Jenis obat tertentu yang bekerja dengan mengurangi jumlah estrogen untuk mencegah pertumbuhan tumor ternyata berpengaruh pada menurunnya cairan vagina. Akibatnya, banyak wanita yang merasa nyeri bila berhubungan.
Di lain pihak, luka parut bekas operasi pengangkatan tumor di bagian payudara juga membuat pasien mengingat kembali penyakitnya.
Untuk mengatasi nyeri di bagian vagina ketika berhubungan seksual, dokter menyarankan untuk menggunakan pelumas atau cairan lubrikasi. Berdiskusi dengan pasangan untuk berbagi perasaan mengenai keluhan yang dirasakan juga bisa mengurangi beban dan meningkatkan rasa percaya diri.