Pertama, keterbatasan informasi. Meskipun di jaman millenium baru ini seringkali dinamakan era informasi, namun hal ini ternyata tidak membuat orang banyak menggunakannya/memanfaatkannya. Justru dengan banyaknya informasi yang menumpuk, kita menjadi bingung sendiri mengenai mana yang sebaiknya diterima dan mana yang sebaiknya dibuang. Seringkali karena terlalu banyak informasi yang datang dan tidak diimbangi oleh pengembangan sumber daya otak kita, kita jadi kesulitan memilah informasi yang benar dan informasi yang menyesatkan.
Banyak pendapat kontradiktif yang dipaparkan oleh mereka yang mengaku ahli. Beberapa pendapat yang keliru, meskipun telah gagal diaplikasikan oleh banyak orang, tetapi tetap saja setiap harinya ada yang mengadopsinya. Apa namanya kalau bukan keterbatasan informasi ? ato "..... minded" ?
Berikut ini hanyalah beberapa pendapat keliru mengenai penurunan berat badan:
- Saya sudah kurus, ga ada lagi yang perlu dibakar.
- Untuk membakar lemak hanya bisa dilakukan dengan beraerobik / senam.
- Turunkan berat badan dengan mengurangi makan.
- Jangan makan setelah jam 6 malam.
- Diet buah dan sayuran pasti lebih sehat.
- Jangan makan daging.
- Sauna bisa membakar lemak.
- Diet yang hanya bergantung pada satu jenis makanan (jus atau susu pelangsing).
Tidak jarang kita harus mendengar "perintah" menurunkan berat badan dari seorang dokter, karena ancaman kesehatan yang telah begitu mengganggu kualitas hidup kita. Ironisnya lagi, dokter tempat kita berobat yang mendapatkan pendidikannya mengenai penyembuhan kesehatan melalui pengobatan (dalam bahasa Inggris, jurusan kedokteran adalah medicine) juga menjadi tempat kita bertanya mengenai penurunan berat badan.
Kedua, malas dan tidak sabar. Terlalu banyak orang yang memiliki mental ingin yang instan, seolah-olah dunia ini seperti sebungkus mie. Pernyataan berikut ini telah klasik dituturkan oleh banyak orang: Saya ingin lebih kurus tetapi tidak ingin berdiet dan berolahraga, apakah bisa? Dan pertanyaan ini juga telah memberikan pencaharian untuk bidang operasi sedot lemak, pil-pil "ajaib", hingga mesin-mesin yang menawarkan jalan pintas, seolah-olah kesehatan dan penampilan bisa dibeli. (Padahal mereka yang "membelinya" adalah orang yang selalu sadar bahwa orang tidak bisa membeli kualitas-kualitas yang didapatkan melalui kerja keras yang rajin dan sabar, seperti kesuksesan, kepintaran, dll).
pertanyaan di atas, saya memahami akan betapa eratnya hubungan antara kemalasan dan ketidaksabaran, yang akhirnya mengakibatkan munculnya jalan-jalan pintas. Kita semua tidak pernah menghormati maupun menaruh rasa suka pada koruptor yang merugikan bangsa dan negara tercinta ini. Mereka adalah orang-orang yang mencari jalan pintas (tidak sabar) menuju kekayaan, orang-orang yang enggan mencapainya dengan kerja keras (malas). Kita harus berusaha untuk tidak meniru kualitas-kualitas buruk di atas.
-- Jika kita mau berubah, maka sesuatu akan berubah untuk kita. --
>> Catatan Ade Rai
>> Pengalaman pribadi sbg konsultan nutrisi untuk pengelolaan BB