Babi merupakan hewan berkaki empat yang dagingnya sangat digemari oleh masyarakat non muslim. Di pasaran, daging hewan ini laris manis. Tapi tahukah Anda fakta apa saja yang ada di seputarnya? Ini lah enam fakta mengejutkan tentang hewan ini.
1.Babi tak dapat disembelih di lehernya
Sesuai anatomi tubuhnya, babi tidak dapat disembelih pada lehernya, karena hewan ini memang tidak memiliki leher. Bagi umat muslim, hewan yang dagingnya halal untuk dikonsumsi adalah selain dibacakan basmallah saat akan disembelih, juga penyembelihan harus dengan cara memotong urat nadi pada lehernya hingga putus. Kalau umat muslim boleh memakan babi, Yang Maha Kuasa tentu memberi leher pada hewan ini.
2. Dagingnya berbau pesing
Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi. Menurut sebuah penelitian, bau tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dagingnya.
3. Hewan yang sangat rakus
Tahukah Anda kalau babi melahap semua makanan yang ada di hadapannya? Jika makanan itu telah habis dan dia kekenyangan, apa yang telah dimakannya itu dimuntahkan kembali, dan kemudian muntahan itu dimakannya lagi. Bahkan jika lapar, kotoran pun dimakan, termasuk kotorannya sendiri, kotoran manusia, dan kotoran hewan lain. Yang lebih menjijikkan, hewan ini juga senang kencing sembarangan, termasuk kencing pada makanan yang akan disantapnya.
4. Gemar makan tanah
Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang gemar memakan tanah. Dia memakan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang lama jika tidak dicegah. Tak heran jika kulit orang yang suka memakan daging babi ada yang menguarkan bau tidak sedap.
5. Dagingnya mengandung cacing berbahaya
Mungkin karena pola hidup dan pola makannya yang jorok, daging babi mengandung cacing pita yang berbahaya bagi kesehatan. Cacing ini berkembang di usus 12 jari manusia. Dalam beberapa bulan, cacing itu akan menjadi dewasa dan berkembang biak. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar 1.000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter, dan terus hidup di tubuh manusia. Cacing ini mengeluarkan telurnya melalui kotoran yang dikeluarkan manusia saat BAB (buang air besar).
6. Penyebab utama kanker anus dan kolon
Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia seperti Cina dan India. Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1.000 jiwa.
(dari berbagai sumber)
1.Babi tak dapat disembelih di lehernya
Sesuai anatomi tubuhnya, babi tidak dapat disembelih pada lehernya, karena hewan ini memang tidak memiliki leher. Bagi umat muslim, hewan yang dagingnya halal untuk dikonsumsi adalah selain dibacakan basmallah saat akan disembelih, juga penyembelihan harus dengan cara memotong urat nadi pada lehernya hingga putus. Kalau umat muslim boleh memakan babi, Yang Maha Kuasa tentu memberi leher pada hewan ini.
2. Dagingnya berbau pesing
Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi. Menurut sebuah penelitian, bau tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dagingnya.
3. Hewan yang sangat rakus
Tahukah Anda kalau babi melahap semua makanan yang ada di hadapannya? Jika makanan itu telah habis dan dia kekenyangan, apa yang telah dimakannya itu dimuntahkan kembali, dan kemudian muntahan itu dimakannya lagi. Bahkan jika lapar, kotoran pun dimakan, termasuk kotorannya sendiri, kotoran manusia, dan kotoran hewan lain. Yang lebih menjijikkan, hewan ini juga senang kencing sembarangan, termasuk kencing pada makanan yang akan disantapnya.
4. Gemar makan tanah
Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang gemar memakan tanah. Dia memakan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang lama jika tidak dicegah. Tak heran jika kulit orang yang suka memakan daging babi ada yang menguarkan bau tidak sedap.
5. Dagingnya mengandung cacing berbahaya
Mungkin karena pola hidup dan pola makannya yang jorok, daging babi mengandung cacing pita yang berbahaya bagi kesehatan. Cacing ini berkembang di usus 12 jari manusia. Dalam beberapa bulan, cacing itu akan menjadi dewasa dan berkembang biak. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar 1.000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter, dan terus hidup di tubuh manusia. Cacing ini mengeluarkan telurnya melalui kotoran yang dikeluarkan manusia saat BAB (buang air besar).
6. Penyebab utama kanker anus dan kolon
Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia seperti Cina dan India. Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1.000 jiwa.
(dari berbagai sumber)