Meski tersiksa dan sulit bernapas korset banyak dipakai orang karena bisa membuat perut terlihat rata. Tapi penggunaan korset juga bisa mempengaruhi kesehatan seseorang.
Korset adalah salah satu alat yang bisa menyiksa diri dan terkenal dapat menyebabkan sakit di tubuh. Tapi barang ini tetap saja disukai oleh banyak perempuan, bahkan kini beberapa laki-laki juga ada yang menggunakan korset.
Penggunaan korset memang memiliki manfaat estetika bagi yang memakainya, seperti pinggang yang lebih kecil, postur tubuh yang lebih baik, pinggul dan payudara akan terlihat lebih berisi serta mengurangi ukuran pinggang.
Saking dipercaya bisa membuat bentuk tubuh lebih baik, korset telah menjadi industri yang menguntungkan dan terus diproduksi dengan berbagai macam khasiat seperti untuk memperbaiki bentuk tubuh atau untuk wanita setelah melahirkan.
Dikutip dari BBC, masalah yang sering terjadi adalah seseorang kadang melupakan efek buruk yang mungkin ditimbulkan demi sebuah tren mode.
Seiring berjalannya waktu, pemakaian korset membuat otot-otot punggung bagian bawah dipaksa untuk turut memberikan dukungan tambahan dan diperparah dengan ketatnya korset yang digunakan. Hal ini tentu saja membuat tulang belakang berhenti tumbuh karena tidak mendapatkan dukungan yang cukup.
Beberapa cerita mengerikan tentang korset mungkin pernah didengar masyarakat, seperti seorang gadis meninggal karena sesak napas atau ada yang hatinya tertusuk oleh tulang rusuk sendiri. Namun masih sulit dipastikan apakah hal tersebut memang benar-benar akibat penggunaan korset atau tidak.
Jika menggunakan korset dalam jangka waktu lama maka bisa menimbulkan risiko. Diduga salah satu risiko yang parah akibat penggunaan korset yang tidak tepat adalah chlorosis (greensickness) dengan ciri kulit putih kehijauan yang diakibatkan adanya gangguan pada empedu. Selain itu korset juga menimbulkan rasa tidak nyaman dan sakit pada bagian perut.
Beberapa risiko serius lainnya juga mungkin terjadi, terutama jika penggunaannya dalam jangka waktu lama dan berkepanjangan.
Biasanya risiko yang muncul ditandai dengan:
1.Terjadinya penurunan otot perut.
2.Pergeseran dan terganggunya dinding perut.
3.Usus bisa tertekan.
4.Terjadinya kompresi terhadap rongga dada yang dapat mempengaruhi lambung dan hati.
5.Penurunan kapasitas paru-paru.
6.Kelainan bentuk fisik, misalnya tekanan yang terjadi pada perut bisa menyebabkan benjolan di perut.
Hal yang paling penting untuk diingat sebelum menggunakan korset adalah pilihlah yang sesuai dengan ukuran tubuh, usahakan untuk mengistirahatkan tubuh atau melakukan peregangan setiap penggunaan korset beberapa jam.
Berlatihlah mengatur napas pendek agar asupan oksigen tidak berkurang, karena asupan oksigen yang kurang nantinya dapat mempengaruhi fungsi dari jaringan atau organ.
source:
Korset adalah salah satu alat yang bisa menyiksa diri dan terkenal dapat menyebabkan sakit di tubuh. Tapi barang ini tetap saja disukai oleh banyak perempuan, bahkan kini beberapa laki-laki juga ada yang menggunakan korset.
Penggunaan korset memang memiliki manfaat estetika bagi yang memakainya, seperti pinggang yang lebih kecil, postur tubuh yang lebih baik, pinggul dan payudara akan terlihat lebih berisi serta mengurangi ukuran pinggang.
Saking dipercaya bisa membuat bentuk tubuh lebih baik, korset telah menjadi industri yang menguntungkan dan terus diproduksi dengan berbagai macam khasiat seperti untuk memperbaiki bentuk tubuh atau untuk wanita setelah melahirkan.
Dikutip dari BBC, masalah yang sering terjadi adalah seseorang kadang melupakan efek buruk yang mungkin ditimbulkan demi sebuah tren mode.
Seiring berjalannya waktu, pemakaian korset membuat otot-otot punggung bagian bawah dipaksa untuk turut memberikan dukungan tambahan dan diperparah dengan ketatnya korset yang digunakan. Hal ini tentu saja membuat tulang belakang berhenti tumbuh karena tidak mendapatkan dukungan yang cukup.
Beberapa cerita mengerikan tentang korset mungkin pernah didengar masyarakat, seperti seorang gadis meninggal karena sesak napas atau ada yang hatinya tertusuk oleh tulang rusuk sendiri. Namun masih sulit dipastikan apakah hal tersebut memang benar-benar akibat penggunaan korset atau tidak.
Jika menggunakan korset dalam jangka waktu lama maka bisa menimbulkan risiko. Diduga salah satu risiko yang parah akibat penggunaan korset yang tidak tepat adalah chlorosis (greensickness) dengan ciri kulit putih kehijauan yang diakibatkan adanya gangguan pada empedu. Selain itu korset juga menimbulkan rasa tidak nyaman dan sakit pada bagian perut.
Beberapa risiko serius lainnya juga mungkin terjadi, terutama jika penggunaannya dalam jangka waktu lama dan berkepanjangan.
Biasanya risiko yang muncul ditandai dengan:
1.Terjadinya penurunan otot perut.
2.Pergeseran dan terganggunya dinding perut.
3.Usus bisa tertekan.
4.Terjadinya kompresi terhadap rongga dada yang dapat mempengaruhi lambung dan hati.
5.Penurunan kapasitas paru-paru.
6.Kelainan bentuk fisik, misalnya tekanan yang terjadi pada perut bisa menyebabkan benjolan di perut.
Hal yang paling penting untuk diingat sebelum menggunakan korset adalah pilihlah yang sesuai dengan ukuran tubuh, usahakan untuk mengistirahatkan tubuh atau melakukan peregangan setiap penggunaan korset beberapa jam.
Berlatihlah mengatur napas pendek agar asupan oksigen tidak berkurang, karena asupan oksigen yang kurang nantinya dapat mempengaruhi fungsi dari jaringan atau organ.
source: