Asap rokok mencemari udara segar. Tetapi para perokok banyak berkilah: asap pabrik dan knalpot kendaraan lebih merusak. memang benar asap pabrik dan knalpot kendaraan lebih besar menyumbang untuk global warming.
Tapi pernahkah anda berada dalam satu ruangan dengan orang yang sedang merokok? Ketika mereka dalam “kenikmatan”, kita yang tersiksa karena asap rokok yang mereka hembuskan.
Merokok seperti halnya uang logam / koin, selalu terdiri dari dua sisi. Ada sisi positif dan negatif, untung-rugi, kelebihan-kekurangan, baik-buruk, dsb.
1. Pendapatan / penghasilan
Tidak dipungkiri lagi bahwa rokokmemberikan pendapatan negara yang cukup besar. Jika pajak negara yang hanya berkisar sekian persen dari cukai rokok mencapai ratusan milyar atau trilyunan rupiah. Lantas berapa besar uang yang bergerak di bisnis rokok? Lihat saja keluarga pemilik pabrik rokok seperti Sampoerna yang masih masuk daftar konglomerat. Makanya pemerintah pun segan mengutak-atik bisnis ini karena ada pendapatan negara yang cukup lumayan dan juga melibatkan begitu banyak orang hingga ratusan ribu orang. Singkatnya, untung buat pemerintah dan penjual, rugi untuk pembeli rokok karena pajak cukai tembakau yang semakin tinggi.
2. Kesehatan
Semakin banyak perokok setara dengan semakin menurunnya kesehatan masyarakat, baik perokok aktif maupun perokok pasif. sejalan dengan itu, kesehatan untuk penyakit yang berkaitan dengan rokok pun menjadi bisnis yang menjanjikan. Dokter spesialis, alat kedokteran, bahkan rumah sakit khusus pun mulai bermunculan untuk mengatasi masalah penyakit yang berkaitan dengan rokok.
Untung buat bisnis kesehatan, rugi buat kesehatan masyarakat.
Tapi pernahkah anda berada dalam satu ruangan dengan orang yang sedang merokok? Ketika mereka dalam “kenikmatan”, kita yang tersiksa karena asap rokok yang mereka hembuskan.
Merokok seperti halnya uang logam / koin, selalu terdiri dari dua sisi. Ada sisi positif dan negatif, untung-rugi, kelebihan-kekurangan, baik-buruk, dsb.
1. Pendapatan / penghasilan
Tidak dipungkiri lagi bahwa rokokmemberikan pendapatan negara yang cukup besar. Jika pajak negara yang hanya berkisar sekian persen dari cukai rokok mencapai ratusan milyar atau trilyunan rupiah. Lantas berapa besar uang yang bergerak di bisnis rokok? Lihat saja keluarga pemilik pabrik rokok seperti Sampoerna yang masih masuk daftar konglomerat. Makanya pemerintah pun segan mengutak-atik bisnis ini karena ada pendapatan negara yang cukup lumayan dan juga melibatkan begitu banyak orang hingga ratusan ribu orang. Singkatnya, untung buat pemerintah dan penjual, rugi untuk pembeli rokok karena pajak cukai tembakau yang semakin tinggi.
2. Kesehatan
Semakin banyak perokok setara dengan semakin menurunnya kesehatan masyarakat, baik perokok aktif maupun perokok pasif. sejalan dengan itu, kesehatan untuk penyakit yang berkaitan dengan rokok pun menjadi bisnis yang menjanjikan. Dokter spesialis, alat kedokteran, bahkan rumah sakit khusus pun mulai bermunculan untuk mengatasi masalah penyakit yang berkaitan dengan rokok.
Untung buat bisnis kesehatan, rugi buat kesehatan masyarakat.