Pada daerah hidung dan sekitarnya terdapat 8 rongga yang disebut sebagai sinus. Menurut istilah kedokteran sinusitis adalah radang pada daerah sinus. Daerah yang paling sering terkena radang sinus adalah rongga pipi, kemudian daerah tulang hidung, rongga dahi dan rongga pelipis. Biasanya radang sinusitis ini didahului oleh infeksi saluran pernapasan atas yang berupa pilek dan batuk.
Penyebab adanya radang sinusitis meliputi :
- Virus
- Jamur
- Bakteri
- Infeksi kerongkongan
- Infeksi amandel
- Infeksi gigi bagian belakang
- Kelainan anatomis hidung
- Tumor
- Polip
- Polusi lingkungan
- Udara dingin
- Asap rokok
Gejala klinis yang ditimbulkan dapat dibagi menjadi 2 yaitu gejala subyektif (dirasakan) dan gejala obyektif (dilihat), Gejala subyektif antara lain yaitu :
- Hidung menjadi tersumbat
- Pilek yang berbau dengan ingus yang kental
- Nyeri pada pipi atau bagian wajah yang lain
- Gangguan indra pembauan, dll.
Sedang gejala obyektif akan ditemukan pembengkakkan pada daerah bawah orbita (mata) dan lama kelamaan akan bertambah lebar sampai ke pipi.
Kategori penyakit radang sinusitis yaitu :
1. Sinusitis Akut
Sinusitis yang terjadi karena infeksi yang timbul selama beberapa hari sampai minggu.
2. Sinusitis Sub-Akut
Infeksi yang timbul selama beberapa minggu sampai beberapa bulan. Pada infeksi sub-akut gejalanya yaitu hidung tersumbat, tidak enak pada wajah, pengeluaran cairan nasal yang disertai dengan nanah yang berakhir lebih dari 3 minggu setelah infeksi akut telah berakhir.
3. Sinusitis Kronik
Sinusitis disebut kronik jika infeksi yang timbul sampai berbulan-bulan (umumnya lebih dari 3 bulan hingga bertahun-tahun). Sinusitis kronis gejalanya relatif sama dengan sinus akut, yang membedakan kalau sinus kronis selalu mengeluarkan cairan dari hidung secara terus menerus dan disertai dengan nanah. Jika tidak mendapatkan penanganan yang baik, setelah berlangsung 3 bulan, penyakit ini akan menjadi kronis. Disebut kronis apabila telah timbul jaringan atau polip pada sinus (rongga hidung). Dengan adanya polip maka hidung menjadi tersumbat dan akan muncul gangguan drainase, akibatnya pilek tidak kunjung sembuh karena cairan terhambat oleh polip, sehingga akhirnya cairan akan berbalik dan keluar melalui tenggorokan dengan warna seperti susu. Tidak heran jika kemudian akan menimbulkan seringnya keluar dahak.
Pengobatan Herbal
1). 10 gram jahe dan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air bersih hingga tersisa 150 cc, kemudian saring airnya, dan kemudian air saringan tersebut digunakan untuk memblender 150 gram nanas yang telah dikupas kulitnya. Tambahkan cuka secukupnya, aduk hingga rata kemudian diminum sampai habis. Lakukan secara rutin setiap hari hingga benar-benar sembuh.
2). Daun lidah buaya (Aloe vera) secukupnya dikupas kulitnya kemudian dibikin jus. Kemudian teteskan jus lidah buaya kedalam lubang hidung sebanyak 2 tetes. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.
3). 10 gram sambiloto Andrographis paniculata kering + 20 gram kunyit + 20 gram jahe + 90 gram daun lidah buaya (dikupas kulitnya), lalu direbus dengan 600 cc air bersih hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring dan diminum. Lakukan rutin setiap hari hingga benar-benar merasa sembuh.
Semoga bermanfaat.