Anak-anak yang dilahirkan kurang dari dua tahun setelah saudara mereka, disinyalir memiliki risiko autisme lebih besar ketimbang mereka yang dilahirkan setelah jeda tiga tahun.
Semakin cepat orangtua mengandung anak kedua, semakin besar pula kemungkinan anak tersebut menderita autis. Efek itu ditemukan pada orangtua di semua kelompok usia, sehingga membantah pendapat bahwa usia orangtua yang lebih tua merupakan penyebab risiko autisme, bukannya jarak kelahiran yang pendek.
"Jujur saja, hasil studi ini cukup mengejutkan bagi kami," cetus Peter Bearman, penulis senior di Universitas Columbia, New York, seperti dikutip Straits Times, Senin (10/1/2011).
"Apapun yang kami lakukan, entah menyelidiki tingkat keparahan autisme, usia orangtua, atau dimensi-dimensi lain yang bisa kami pikirkan, kami tidak bisa menyingkirkan penemuan ini," tambah Bearman.
Di Amerika Serikat, jarak kelahiran yang pendek semakin banyak terjadi. Sebagian besar dikarenakan banyak wanita kini memilih menunda kehamilan, atau justru akibat kehamilan yang tak direncanakan.
source