Kebanyakan ibu biasanya masih ragu, makanan apa yang perlu disiapkan untuk memperkenalkan makanan padat untuk bayi. Usia yang disarankan bagi anak untuk disapih dari ASI dan susu formula adalah 4-6 bulan, demikian menurut American Academy of Pediatric. Setelah itu, perlahan-lahan Anda bisa mulai menyediakan makanan baru agar pencernaannya mulai menyesuaikan diri. Anda juga bisa memberikan makanan baru ini sebagai tambahan untuk ASI atau susu formulanya.
Ketika anak mulai disiapkan untuk menerima makanan-makanan baru, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak mereka konsumsi hingga usianya 1 tahun:
Madu
Madu bisa saja mengandung spora botulisme, salah satu kondisi yang disebabkan akibat keracunan makanan. Saluran usus orang dewasa mungkin cukup kuat untuk mencegah pertumbuhan spora ini, tetapi sistem pencernaan bayi belum mampu melakukannya. Mengonsumsinya bisa menimbulkan racun yang cukup membahayakan.
Selai kacang
Teksturnya yang tebal dan lengket membuat bayi sulit untuk menelannya. Belum waktunya bagi Anda untuk memperkenalkan selai kacang atau olesan lainnya yang bertekstur sama untuk si kecil.
Susu sapi
ASI masih menjadi pilihan terbaik sampai si kecil berusia 1 tahun. Pasalnya, bayi masih belum dapat mencerna protein dalam susu sapi dengan semestinya. Lagi pula, susu sapi tidak mengandung nutrisi yang diperlukan seperti pada ASI. Susu sapi juga mengandung mineral-mineral yang bisa saja merusak ginjalnya yang sedang berkembang.
Makanan lain yang perlu dihindari
Garam (ginjal bayi belum cukup kuat untuk menerimanya), makanan rendah lemak (tidak disarankan untuk anak di bawah usia 2 tahun), jus buah atau jeruk murni, telur mentah, pemanis buatan, hot dog, dan sosis yang tinggi kadar lemak. Begitu pula makanan dengan tambahan bumbu dan rempah-rempah.
Makanan yang bikin tersedak
Makanan sebesar kacang paling aman untuk bayi karena peluang untuk tersedak sangat kecil. Jadi, selalu potong seukuran dadu makanan apa pun yang Anda siapkan untuk bayi, entah itu buah, sayuran, keju, atau daging. Makanan yang kecil, tetapi keras, seperti kacang, popcorn, permen, atau kismis, perlu dihindari agar si kecil tidak tersedak. Bahkan, makanan yang lunak seperti marshmallow atau jelly pun bisa tersangkut di kerongkongannya.
Alergi
Biasanya Anda akan diminta dokter menunggu sampai si kecil berusia 1 tahun atau lebih untuk memperkenalkan makanan padat yang bisa mengandung alergen. Contohnya, makanan yang mengandung kacang. Sebaiknya kenalkan jenis makanan baru secara berangsur-angsur. Tunggu saja sampai beberapa hari untuk memastikan bayi tidak mengalami reaksi negatif dari makanan tersebut. Jika keluarga Anda memang cenderung mengalami alergi, konsultasikan dulu ke dokter mengenai cara memperkenalkan makanan, seperti susu sapi, kacang, gandum, ikan, dan telur.
Tidak makan di mobil
Jangan biarkan anak makan sendiri di dalam mobil, apalagi jika Anda sedang memegang kemudi. Ketika jalanan tidak rata, lonjakan yang ditimbulkan bisa bikin anak tersedak.
Kapan bayi boleh makan?
Dalam beberapa minggu pertama setelah disapih, bayi bisa diberi makan puree (bubur buah), seperti puree wortel, kentang, ubi jalar, pisang, dan pir. Makanan bayi kemasan sebaiknya dibatasi karena sering kali mengandung banyak gula. Yang paling aman memang membuat sendiri makanan untuk si kecil.
Ketika anak mulai disiapkan untuk menerima makanan-makanan baru, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak mereka konsumsi hingga usianya 1 tahun:
Madu
Madu bisa saja mengandung spora botulisme, salah satu kondisi yang disebabkan akibat keracunan makanan. Saluran usus orang dewasa mungkin cukup kuat untuk mencegah pertumbuhan spora ini, tetapi sistem pencernaan bayi belum mampu melakukannya. Mengonsumsinya bisa menimbulkan racun yang cukup membahayakan.
Selai kacang
Teksturnya yang tebal dan lengket membuat bayi sulit untuk menelannya. Belum waktunya bagi Anda untuk memperkenalkan selai kacang atau olesan lainnya yang bertekstur sama untuk si kecil.
Susu sapi
ASI masih menjadi pilihan terbaik sampai si kecil berusia 1 tahun. Pasalnya, bayi masih belum dapat mencerna protein dalam susu sapi dengan semestinya. Lagi pula, susu sapi tidak mengandung nutrisi yang diperlukan seperti pada ASI. Susu sapi juga mengandung mineral-mineral yang bisa saja merusak ginjalnya yang sedang berkembang.
Makanan lain yang perlu dihindari
Garam (ginjal bayi belum cukup kuat untuk menerimanya), makanan rendah lemak (tidak disarankan untuk anak di bawah usia 2 tahun), jus buah atau jeruk murni, telur mentah, pemanis buatan, hot dog, dan sosis yang tinggi kadar lemak. Begitu pula makanan dengan tambahan bumbu dan rempah-rempah.
Makanan yang bikin tersedak
Makanan sebesar kacang paling aman untuk bayi karena peluang untuk tersedak sangat kecil. Jadi, selalu potong seukuran dadu makanan apa pun yang Anda siapkan untuk bayi, entah itu buah, sayuran, keju, atau daging. Makanan yang kecil, tetapi keras, seperti kacang, popcorn, permen, atau kismis, perlu dihindari agar si kecil tidak tersedak. Bahkan, makanan yang lunak seperti marshmallow atau jelly pun bisa tersangkut di kerongkongannya.
Alergi
Biasanya Anda akan diminta dokter menunggu sampai si kecil berusia 1 tahun atau lebih untuk memperkenalkan makanan padat yang bisa mengandung alergen. Contohnya, makanan yang mengandung kacang. Sebaiknya kenalkan jenis makanan baru secara berangsur-angsur. Tunggu saja sampai beberapa hari untuk memastikan bayi tidak mengalami reaksi negatif dari makanan tersebut. Jika keluarga Anda memang cenderung mengalami alergi, konsultasikan dulu ke dokter mengenai cara memperkenalkan makanan, seperti susu sapi, kacang, gandum, ikan, dan telur.
Tidak makan di mobil
Jangan biarkan anak makan sendiri di dalam mobil, apalagi jika Anda sedang memegang kemudi. Ketika jalanan tidak rata, lonjakan yang ditimbulkan bisa bikin anak tersedak.
Kapan bayi boleh makan?
Dalam beberapa minggu pertama setelah disapih, bayi bisa diberi makan puree (bubur buah), seperti puree wortel, kentang, ubi jalar, pisang, dan pir. Makanan bayi kemasan sebaiknya dibatasi karena sering kali mengandung banyak gula. Yang paling aman memang membuat sendiri makanan untuk si kecil.