Kelahiran bayi prematur kadang tidak terhindarkan. Di Indonesia saja ada sekitar 400 ribu bayi dilahirkan prematur setiap tahunnya dari jumlah kelahiran 4,4 juta bayi. Bagaimana menyelamatkan bayi prematur?
Menyelamatkan bayi prematur sangat penting, karena dari 400 ribu bayi yang lahir prematur tersebut, 30 persen atau sekitar 120 ribu bayi meninggal di usia dini.
Indonesia sendiri harus bisa menekan angka kematian bayi sebagai upaya mendukung pencapaian Millenium Development Goals (MDGs).
Tapi dengan melihat tingginya angka bayi prematur justru berpotensi menambah angka kematian bayi dan tidak maksimalnya kualitas hidup.
Karena itulah Wyeth Indonesia meluncurkan Kampanye 'Peduli Bayi Prematur', yang diresmikan di Hotel Le-Meridien.
Badan kesehatan dunia atau WHO menyatakan setiap 2 detik di dunia seorang bayi lahir dengan keadaan berat badan rendah (low birth weight).
Di Indonesia, data WHO dan DHS (USAID) menunjukkan bahwa pada tahun 1991, angka kelahiran bayi dengan berat badan rendah adalah 2,6 persen. Angka ini terus meningkat dan pada 2007 mencapai 5,5 persen. Ini menunjukkan terdapat peningkatan angka kelahiran bayi dengan berat badan rendah sebanyak lebih dari dua kali lipat.
Dr. Djaja Nataatmadja, Senior Medical Manager PT. Wyeth Indonesia, Jakarta, mengungkapkan masalah bayi prematur bukan hanya kurang berat badan tapi kondisi lainnya yang harus diperhatikan agar si bayi bisa bertahan hidup.
"Bayi prematur pasti memiliki berat badan lahir rendah, tetapi tidak semua bayi dengan berat badan lahir rendah itu dilahirkan prematur," ujar lulusan kedokteran Universitas Tarumanegara ini.
Bayi prematur yang lahir 4 bulan 8 hari lebih awal, menurutnya memiliki kesempatan hidup yang lebih besar dibandingkan bayi prematur yang lahir lebih muda dari itu.
Untuk penanganan bayi prematur secara tepat dan saintifik, Dr. Djaja memaparkan kampanye 'PDF Action' yaitu:
1. Pastikan (P)
Pastikan suhu tubuh bayi ada pada temperatur normal, yaitu berkisar antara 36.5-37.5 oC, untuk menghindari hipotermia dan hipertermia, antara lain dengan melakukan kangaroo-care.
Kangaroo-care merupakan sentuhan kulit-ke-kulit yang penting untuk dilakukan ibu dengan bayi prematur. Ini merupakan cara sederhana dan jitu untukmemastikan kenyamanan bayi prematur.
2. Disiplin (D)
Disiplin dalam memberikan asupan nutrisi dengan frekuensi 8-10 kali sehari. Nutrisi alamiah yang diperlukan adalah yang kaya akan protein, vitamin, mineral, AA, dan DHA.
3. Fokus (F)
Fokus pada pemantauan frekuensi BAB dan BAK pada bayi. Normalnya adalah antar 4-6 kali per hari, sesuai dengan asupan yang diberikan. Ini penting untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan buah hati kita.
Kampanye ini akan dilakukan di 5 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar, dengan Dr. Gilberto R. Pereira M. D. sebagai pembicaranya.
Dalam kampanyenya, Wyeth akan mengundang para ibu dan calon ibu untuk berbagi pengalaman, bertukar informasi, serta berinteraksi melalui situ jejaring seperti Facebook, Twitter dan BlackBerry Messenger mengenai bayi prematur, pencegahan serta penanganannya.
Definisi bayi prematur adalah:
1. Semua bayi dikategorikan prematur jika lahir sebelum 37 minggu
2. Prematur moderat jika lahir antara minggu 35 dan 37
3. Sangat prematur jika lahir antara minggu ke-29 dan 34
4. Ekstrim prematur jika lahir kurang dari 29 minggu
5. Berat badan bayi rendah jika kurang dari 2,5 kg
6. Berat badan sangat rendah jika kurang dari 1,5 kg
7. Berat badan ekstrim rendah kurang dari 1 kg.
"Bayi prematur merupakan bayi yang lahir dengan kondisi khusus yang berbeda dengan bayi kelahiran normal pada umumnya. Oleh karena itu, bayi prematur memiliki kebutuhan khusus serta perawatan yang tepat dan seksama," kata Dr. Gilberto R. Pereira, Professor Emeritus of Pediatries di University of Pennsylvania, School of Medicine.
Ahli perinatalogi terkemuka tersebut mengungkapkan berbagai macam penyebab kelahiran prematur, di antaranya adalah:
1. Incompetence Cervix
Pada umumnya, cervix ini berada dalam keadaan menutup. Namun, dalam beberapa kasus, cervix ini ada dalam keadaan membuka. Hal inilah yang membuat potensi kelahiran prematur.
2. Pre-Eclampsia/Eclampsia
Yaitu penyakit kehamilan seperti hipertensi yang dapat mengganggu kondisi bayi dalam kandungan.
3. Placenta Previa
Placenta previa ini adalah suatu keadaan di mana saluran makan ada di bawah leher rahim, sehingga menutup jalannya lahir.
4. Fetal Growth Retardation
Fetal growth retardation adalah terjadinya gangguan atau kelainan pertumbuhan bayi dalam kandungan yang diketahui melalui USG, sehingga memerlukan kelahiran cepat.
5. Infection/Chorio-amniotis
Yaitu terjadinya infeksi pada selaput pembungkus bayi.
6. Multiple Gestations
Keadaan rahim yang tak bisa menampung bayi karena terlalu bsar muatannya, biasanya terjadi pada kasus bayi kembar.
7. Poly-Hydramnios/Fetal Malformation
Terlalu banyaknya air ketuban juga dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
8. Uterine Abnormalities
Uterine abnormalities adalah adanya kelainan rahim.
Peralatan yang digunakan dalam perawatan yang dilakukan dokter pada bayi prematur adalah sebagai berikut:
1. Heat Incubator
Bayi terlahir dalam keadaan belum mempunyai lemak, kulitnya sangat tipis sehingga sangat rentan terhadap suhu dan mudah terserang hipotermia. Oleh karena itu, bayi prematur dimasukkan ke dalam heat incubator untuk menjaga suhu tubuhnya.
2. Breathing Machine
Organ napas bayi belum berkembang secara sempurna sehingga digunakan alat bantu pernapasan ini. Dalam penggunaan alat ini perlu diperhatikan kadar oksigen yang diterima oleh bayi.
3. Saluran Makanan
Saluran makanan ini digunakan karena refleks menghisap bayi belum berfungsi dengan baik. ASI sang ibu harus dipompa terlebih dahulu barulah dimasukkan ke dalam saluran makanan tersebut.
"Semakin muda usia kelahiran bayi prematur, semakin besar pula resiko kematiannya. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring secara ketat. Dan yang dapat memutuskan bayi tersebut sudah boleh dibawa pulang adalah dokter anak yang menangani bayi tersebut," jelas Dr. Pereira
Bayi prematur boleh meninggalkan rumah sakit apabila telah memenuhi kriteria berikut:
Menyelamatkan bayi prematur sangat penting, karena dari 400 ribu bayi yang lahir prematur tersebut, 30 persen atau sekitar 120 ribu bayi meninggal di usia dini.
Indonesia sendiri harus bisa menekan angka kematian bayi sebagai upaya mendukung pencapaian Millenium Development Goals (MDGs).
Tapi dengan melihat tingginya angka bayi prematur justru berpotensi menambah angka kematian bayi dan tidak maksimalnya kualitas hidup.
Karena itulah Wyeth Indonesia meluncurkan Kampanye 'Peduli Bayi Prematur', yang diresmikan di Hotel Le-Meridien.
Badan kesehatan dunia atau WHO menyatakan setiap 2 detik di dunia seorang bayi lahir dengan keadaan berat badan rendah (low birth weight).
Di Indonesia, data WHO dan DHS (USAID) menunjukkan bahwa pada tahun 1991, angka kelahiran bayi dengan berat badan rendah adalah 2,6 persen. Angka ini terus meningkat dan pada 2007 mencapai 5,5 persen. Ini menunjukkan terdapat peningkatan angka kelahiran bayi dengan berat badan rendah sebanyak lebih dari dua kali lipat.
Dr. Djaja Nataatmadja, Senior Medical Manager PT. Wyeth Indonesia, Jakarta, mengungkapkan masalah bayi prematur bukan hanya kurang berat badan tapi kondisi lainnya yang harus diperhatikan agar si bayi bisa bertahan hidup.
"Bayi prematur pasti memiliki berat badan lahir rendah, tetapi tidak semua bayi dengan berat badan lahir rendah itu dilahirkan prematur," ujar lulusan kedokteran Universitas Tarumanegara ini.
Bayi prematur yang lahir 4 bulan 8 hari lebih awal, menurutnya memiliki kesempatan hidup yang lebih besar dibandingkan bayi prematur yang lahir lebih muda dari itu.
Untuk penanganan bayi prematur secara tepat dan saintifik, Dr. Djaja memaparkan kampanye 'PDF Action' yaitu:
1. Pastikan (P)
Pastikan suhu tubuh bayi ada pada temperatur normal, yaitu berkisar antara 36.5-37.5 oC, untuk menghindari hipotermia dan hipertermia, antara lain dengan melakukan kangaroo-care.
Kangaroo-care merupakan sentuhan kulit-ke-kulit yang penting untuk dilakukan ibu dengan bayi prematur. Ini merupakan cara sederhana dan jitu untukmemastikan kenyamanan bayi prematur.
2. Disiplin (D)
Disiplin dalam memberikan asupan nutrisi dengan frekuensi 8-10 kali sehari. Nutrisi alamiah yang diperlukan adalah yang kaya akan protein, vitamin, mineral, AA, dan DHA.
3. Fokus (F)
Fokus pada pemantauan frekuensi BAB dan BAK pada bayi. Normalnya adalah antar 4-6 kali per hari, sesuai dengan asupan yang diberikan. Ini penting untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan buah hati kita.
Kampanye ini akan dilakukan di 5 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar, dengan Dr. Gilberto R. Pereira M. D. sebagai pembicaranya.
Dalam kampanyenya, Wyeth akan mengundang para ibu dan calon ibu untuk berbagi pengalaman, bertukar informasi, serta berinteraksi melalui situ jejaring seperti Facebook, Twitter dan BlackBerry Messenger mengenai bayi prematur, pencegahan serta penanganannya.
Definisi bayi prematur adalah:
1. Semua bayi dikategorikan prematur jika lahir sebelum 37 minggu
2. Prematur moderat jika lahir antara minggu 35 dan 37
3. Sangat prematur jika lahir antara minggu ke-29 dan 34
4. Ekstrim prematur jika lahir kurang dari 29 minggu
5. Berat badan bayi rendah jika kurang dari 2,5 kg
6. Berat badan sangat rendah jika kurang dari 1,5 kg
7. Berat badan ekstrim rendah kurang dari 1 kg.
"Bayi prematur merupakan bayi yang lahir dengan kondisi khusus yang berbeda dengan bayi kelahiran normal pada umumnya. Oleh karena itu, bayi prematur memiliki kebutuhan khusus serta perawatan yang tepat dan seksama," kata Dr. Gilberto R. Pereira, Professor Emeritus of Pediatries di University of Pennsylvania, School of Medicine.
Ahli perinatalogi terkemuka tersebut mengungkapkan berbagai macam penyebab kelahiran prematur, di antaranya adalah:
1. Incompetence Cervix
Pada umumnya, cervix ini berada dalam keadaan menutup. Namun, dalam beberapa kasus, cervix ini ada dalam keadaan membuka. Hal inilah yang membuat potensi kelahiran prematur.
2. Pre-Eclampsia/Eclampsia
Yaitu penyakit kehamilan seperti hipertensi yang dapat mengganggu kondisi bayi dalam kandungan.
3. Placenta Previa
Placenta previa ini adalah suatu keadaan di mana saluran makan ada di bawah leher rahim, sehingga menutup jalannya lahir.
4. Fetal Growth Retardation
Fetal growth retardation adalah terjadinya gangguan atau kelainan pertumbuhan bayi dalam kandungan yang diketahui melalui USG, sehingga memerlukan kelahiran cepat.
5. Infection/Chorio-amniotis
Yaitu terjadinya infeksi pada selaput pembungkus bayi.
6. Multiple Gestations
Keadaan rahim yang tak bisa menampung bayi karena terlalu bsar muatannya, biasanya terjadi pada kasus bayi kembar.
7. Poly-Hydramnios/Fetal Malformation
Terlalu banyaknya air ketuban juga dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
8. Uterine Abnormalities
Uterine abnormalities adalah adanya kelainan rahim.
Peralatan yang digunakan dalam perawatan yang dilakukan dokter pada bayi prematur adalah sebagai berikut:
1. Heat Incubator
Bayi terlahir dalam keadaan belum mempunyai lemak, kulitnya sangat tipis sehingga sangat rentan terhadap suhu dan mudah terserang hipotermia. Oleh karena itu, bayi prematur dimasukkan ke dalam heat incubator untuk menjaga suhu tubuhnya.
2. Breathing Machine
Organ napas bayi belum berkembang secara sempurna sehingga digunakan alat bantu pernapasan ini. Dalam penggunaan alat ini perlu diperhatikan kadar oksigen yang diterima oleh bayi.
3. Saluran Makanan
Saluran makanan ini digunakan karena refleks menghisap bayi belum berfungsi dengan baik. ASI sang ibu harus dipompa terlebih dahulu barulah dimasukkan ke dalam saluran makanan tersebut.
"Semakin muda usia kelahiran bayi prematur, semakin besar pula resiko kematiannya. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring secara ketat. Dan yang dapat memutuskan bayi tersebut sudah boleh dibawa pulang adalah dokter anak yang menangani bayi tersebut," jelas Dr. Pereira
Bayi prematur boleh meninggalkan rumah sakit apabila telah memenuhi kriteria berikut:
- Berat badan telah melebihi 1.800 gr.
- Sudah mampu mengkonsumsi makanan secara oral (melalui mulut).
- Sudah mampu mengatur suhu tubuh secara stabil.
- Tidak lagi membutuhkan terapi oksigen.
- Kenaikan berat badan yang cukup stabil.
- Bayi telah mencapai kestabilan klinis. Dalam hal ini, harus dipastikan bahwa bayi telah benar-benar dapat bernafas dengan normal, karena bisa saja terjadi henti napas pada bayi secara tiba-tiba, walaupun kelihatannya pernapasan telah stabil.
- Orang tua telah dibekali pengetahuan mengenai perawatan bayi prematur.
- Telah berkonsultasi dengan dokter anak.