MENGENAL PENYAKIT FLEK PARU-PARU PADA BAYI


Virus ditularkan oleh orang yang telah terkena flek (radang) paru-paru kepada bayi. Tidak mungkin ditularkan oleh kucing atau anjing. Bukan juga karena debu atau polusi, seperti kebanyakan orang bilang. Dokter mengatakan, tidak ada penyebab lain selain daripada manusia yang menularkan virus tersebut.


Mereka yang menularkannya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: terlalu kurus, sering merokok baik itu perokok berat atau ringan, sering demam, sering batuk pilek.
Rokok adalah sumber utama darimana flek berasal. Orang yang sering merokok baik perokok pasif atau aktif, kemungkinan memiliki penyakit ini, terutama bila sering mengalami sesak napas. Gejala sesak napas ini jika dibiarkan akan menjadi tuberculosis, yang mana gejala awal (flek) hanya merupakan tuberculosis ringan yang masih mudah untuk diobati meskipun memakan waktu berbulan-bulan. Orang yang sering merokok kebanyakan bertubuh kurus, dan yang dimaksud sering demam ialah dalam waktu satu bulan pasti mengalami demam atau batuk atau pilek.


Pengobatannya juga tidak sederhana, memakan banyak biaya untuk obat yang berasal dari luar (bukan lokal). Bayi yang terkena flek akan memakan obat selama enam bulan, untuk yang tahap ringan. Untuk tahap berat bisa sampai satu tahun atau dua belas bulan. Selalu untuk kelipatan tiga, yaitu enam bulan, sembilan bulan, atau diobati selama dua belas bulan. Tidak ada diobati selama tujuh bulan atau delapan bulan.


Obatnya sendiri sebaiknya produksi Sandoz, yang lebih menyerap ke dalam tubuhnya. Ada dua macam, Rifampicin dan INH.


Selama minum obat, bayi akan lebih mudah lesu, mual dan susah buang air besar. Oleh sebab itu, harus diperhatikan sungguh-sungguh gizinya selama masa pengobatan.


Aturan minumnya: satu kali sehari. Setelah minum, tidak boleh makan selama tiga jam, untuk penyerapan obat secara sempurna.